Perjalanan 2 jam dari kota pekanbaru menuju
kabupaten siak menggunakan kendaraan roda 4 tidak begitu mengalami kesulitan
berarti, karena akses jalan boleh dikatakan sangat baik, hanya beberapa jalan
yang masih berlobang dan sedang dalam tahap perbaikan. Dahulunya, untuk
menuju kekabupaten Siak dari arah Pekanbaru kita harus melewati penyebrangan
menggunakan verri di daerah Perawang, hal inilah yang menyebabkan perjalanan
dari pekanbaru menuju kabupaten siak membutuhkan waktu antara 3 - 4
jam. Langkah saya awali dengan bismillahirohmanirohim, Saya berangkat
sekitar pukul 10.15 wib, kendaraan melaju 40 - 70 km/jam, untuk memangkas waktu
perjalanan saya memilih untuk melintasi areal jalan PT. CEVRON, sekitar 30
menit perbandingannya jika melintas di jalan umum melewati simpang
bingung. Sekitar pukul 12.30 wib saya tiba di kabupaten Siak, kemudian saya memilih Masjid Sultan Syarif Kasim yang menjadi pusat perkembangan agama islam di Kabupaten siak sebagai tujuan pertama, Letak masjid ini berdampingan dengan jembatan Tengku Agung Sultan Latifah. Pemandangan yang begitu indah serta penataan kota yang menurut saya menarik sekali. Luar Biasaaaaaaaaaaaaaa......
Masjid Sultan Syarif Kasim tampak depan
Masjid Sultan Syarif Kasim tampak samping
Masjid Sultan Syarif Kasim tampak dalam
Perjalanan saya lanjutkan menuju istana siak atau istana matahari timur atau disebut juga Asserayah hasyimiah yang letaknya tidak begitu jauh dari Masjid dan jembatan siak, kira kira 1 - 2 km saja, untuk dapat masuk ke dalam istana siak masing masing orang dikenakan biaya yang sangat murah yang mungkin akan digunakan untuk biaya perawatan dan pemeliharaan istana
Istana Siak
Ruang tengah
Setelah saya puas melihat lihat, berkeliling dan mengambil beberapa foto di dalam Istana, sekira pukul 15.45 wib saya keluar dari Istana siak karena pukul 16.00 wib jam berkunjung ditutup. Perjalanan saya lanjutkan mengelilingi beberapa sudut kota Siak Sri Indrapura dan kembali saya berhenti di Masjid Sultan Syarif Kasim untuk melaksanakan solat Ashar. Saya berencana untuk mengambil foto jembatan Tengku Agung Sultan Latifah pada malam hari, jadilah saya beristirahat di Masjid Sultan Syarif Kasim hingga pukul 17.00 wib. Kembali pada niat awal, saya bergegas, berkeliling di sekitaran jembatan untuk menentukan spot yang menurut saya bagus buat pengambilan foto...
Spot ini yang saya pilih untuk memotret jembatan
Nama jembatan ini diambil dari nama istri Raja Siak Sultan Syarif Kasim, diresmikan tanggal 11 Agustus 2007 oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Jembatan yang memiliki panjang 1196 meter ini dibangun dengan biaya APBD Kabupaten Siak.
View Blue hour
Foto diatas saya ambil sekitar pukul 18.35 wib, karena adzan magrib telah berkumandang saya pun menyegerakan diri mengemasi peralatan photography dan bergegas menuju masjid untuk melaksanakan sholat magrib.
Photographic documentation of the journey








Tidak ada komentar:
Posting Komentar